Profile

Daniel Rich

Contact Details

Bio

Hukum Perjudian Menurut Agama Kristen

Apa bedanya menghamburkan uang untuk judi online dengan menghamburkan uang untuk berbelanja bawang mewah, bersantap di restoran mahal, atau berlibur? Uang yang digunakan sama besarnya dan sama-sama tidak menghasilkan apa-apa selain untuk hiburan. Benarkah demikian?
Bagi sebagian orang mungkin keduanya sama saja. Tetapi soal perjudian barang kali ada banyak pandanga berbeda. Begitu juga bila dilihat dari kaca mata agama kristen.

Judi dalam Alkitab

Mengenai perjudian tidak dituliskan secara eksplisit dalam Alkitab. Namun terdapat permainan peluang lain yang disebutkan dalam alkitab, yaitu membuang undi. Misalnya tulisan mengenai Para Rasul yang membuang undi untuk menentukan pangganti Yudas.

Dalam kitab Imamat membuang undi disebutkan ketika Yosua membagikan tanah kepada berbagai suku. Dalam kitab lain juga dituliskan mengenai Nehemia yang membuang undi untuk menentukan siapa yang akan tinggal di Yerusalem dan siapa yang harus keluar dari Yerusalem.

Amsal 16:33 menyatakan bahwa undi memang dibuang atau dilempar oleh manusia, namun hasil undian tersebut Tuhan lah yang menentukan. Oleh sebab itu, dalam Alkitab membuang undi digunakan untuk mengetahui keputusan Tuhan ketika menghadapi pilihan sulit. Bukan dan tidak pernah dijadikan sebagai hiburan semata.

1. Perbuatan Daging
Ajaran agama Kristen tidak secara khusus mencela perjudian. Namun secara gamblang memperingatkan untuk menjauhkan diri dari perbuatan daging. Terkait hal ini perlu melihat alasan dari perbuatan judi yang dilakukan seseorang.

Dalam banyak kasus, motif seseorang melakukan perjudian adalah mempertaruhkan uang yang dimilikinya untuk mendapatkan pelipatgandaan dalam jumlah besar dengan cepat. Keserakahan dan keinginan untuk bisa kaya dengan cepat ikut ambil bagian dalam poin ini.
Selain itu untuk mendapatkan kemenangan dalam perjudian, secara tidak langsung penjudi telah merugikan orang lain yang menjadi lawan taruhannya. Ini memperlihatkan sifat mementingkan diri sendiri.

Dalam Galatia 5 ayat 19-21 serta Kolose 3 ayat 5 disebutkan bahwa keserakahan, hawa nafsu, kepentingan diri sendiri, pesta pora, dan sebagainya adalah perbuatan daging. Oleh sebab itu secara tidak langsung hukum perjudian menurut agama Kristen memerintahkan untuk menjauhi segala bentuk perjudian.

2. Cinta Uang
Seperti disebutkan sebelumnya, dalam banyak kasus motif seseorang melakukan perjudian adalah uang. Peluang untuk mendapatkan uang banyak dengan cepat. Bukan hanya sekedar hiburan semata.

Dalam 1 Timotius 6: 10 diinformasikan bahwa cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. Oleh karena cinta uang, beberapa orang telah menyimpang dari imannya dan menyiksa diri dengan berbagai duka yang tidak perlu. Dalam Ibrani 13: 5 juga dinyatakan untuk tidak menjadi hamba uang, cukupkan diri dengan apa yang ada.

Amsal 13: 11 menyatakan bahwa harta yang diperloreh dengan cepat, akan cepat pula berkurang. Namun siapa yang mengumpulkan sedikit demi sedikit akan menjadi kaya. Jadi, jangan berjudi untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat. Bekerjalah dengan semestinya.

3. Kesia-siaan
Segala sesuatu adalah sia-sia, seperti yang dikatakan dalam Pengkhotbah 1:2. Dalam Pengkhotbah 5: 10 dikatakan bahwa siapa yang mencintai uang tidak akan pernah puas dengan uang. Yang mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini adalah kesia-siaan.
Mungkin motif seseorang berjudi tidak selalu soal uang, mungkin hanya sekedar hiburan semata, namun tetap saja itu juga adalah perbuatan sia-sia. Lebih baik mengisinya dengan perbuatan positif yang bisa mendekatkan diri dengan Tuhan.

4. Menduakan Tuhan
Kolose 3: 5 memerintahkan untuk mematikan segala sesuatu yang duniawi dari dalam diri. Sebab semua hal itu sama dengan penyembahan berhala. Perjudian adalah bagian dari hal duniawi.

Dalam Matius 6: 24 juga dikatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengabdi pada dua Tuhan, sebab akan setia pada yang satu dan mengindahkan yang lain. Seseorang tidak dapat mengabdi pada Tuhan dan pada mamon (cinta uang).

5. Tidak Menjadi Berkat
Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, namun yang mengumpulkan sedikit-demi sedikit akan menjadi kaya. Hal ini dinyatakan dalam Amsal 13 ayat 11. Harta yang diperoleh dari berjudi didapatkan secara instan, tidak akan bertahan. Namun jika diperoleh dengan usaha yang semestinya, akan bertahan dan menjadi berkat.

Markus 8 ayat 36 juga mengingatkan kita: apa untungnya bagi kita manusia memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan jiwa kita sendiri? Berjudi seringkali membuat orang ketagihan dan lupa diri. Sehingga mendorong perbuatan yang tidak akan menjadi berkat bagi sekitar.

Demikian https://geldar.footeo.com/forum/10-hal-yang-harus-dipertimbangkan-setiap-pemain-taruhan-online.html artikel mengenai hukum perjudian menurut agama Kristen ini. Silahkan tinggalkan jika ingin menyampaikan pendapat atau pertanyaan. Jangan lupa bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Semoga bermanfaat!